Persoalan Sampah, Legislator Menilai Penting Untuk Perhatikan Aspek Hulu Menyangkut Sosial Budaya

13-06-2022 / BADAN LEGISLASI
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Zainuddin Maliki. Foto: Devi/nvl

 

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Zainuddin Maliki menilai perlu perhatikan hulu, tengah, hingga hilir untuk mengatasi persoalan sampah. Yang penting harus diperhatikan merupakan aspek hulunya yakni menyangkut sosial budaya. Masyarakat Indonesia merupakan tipe behavioristik dimana perilaku terbentuk dari intervensi luar, sehingga butuh sesuatu untuk mengubahnya menjadi budaya yang konstruktivistik dimana perilaku bersih merupakan buah dari dorongan kesadaran intrinsik.

 

“Soal sampah itu, mulai harus ada kita perhatikan mulai di daerah hulu, di tengah, hingga sampai ke hilir. Saya kira memang penting harus diperhatikan  dari aspek hulunya. Aspek hulu itu seperti menyangkut sosial budaya,” ujar Zainuddin dalam RDPU dengan narasumber dalam Rangka Pemantauan dan Peninjauan UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).

 

Zainuddin menilai masyarakat Indonesia adalah tipe masyarakat yang dalam psikologis istilahnya behavioristik. Behavioristik merupakan perilaku seseorang bukan buah dari kesadaran diri sendiri, bukan dorongan dari kesadaran intrinsik, tetapi buah dari intervensi faktor luar. Jadi perilaku itu hasil dari campur tangan ekstrinsik yang dibentuk oleh lingkungan.

 

“Jadi kalau lingkungannya itu bersih, memandang sampah itu investasi, profit center bukan cost center. Kalau lingkungannya sudah terbentuk seperti itu maka  perilaku kita juga akan berperilaku bersih,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

 

Ia pun bercerita mengenai pengalamannya ketika pulang dari Jepang. Orang Jepang yang memiliki budaya antri yang tertib, mengetahui kebiasaan orang Indonesia yang tidak bisa antri, mereka pun mengikutinya. Sehingga faktor lingkungan menjadi hal yang penting. Jadi, lingkungan di Indonesia ini adalah lingkungan yang tidak tertib, budayanya tidak dalam pengelolaan sampah tidak bersih.

 

“Oleh karena itu saya kira, ini menjadi faktor hulu yang perlu dipecahkan . kalau budaya kita masih behavioristik. Itu menurut saya sulit untuk kita ini mewujudkan budaya Sampah yang bermanfaat, budaya sampah yang positif. Sehingga lingkungan kita menjadi lingkungan yang bersih,” pungkas legislator dapil Jawa Timur X itu.

 

Gaya behavioristik tersebut perlu diubah menjadi budaya yang konstruktivistik. Di mana perilaku bersih itu adalah buah dari dorongan kesadaran intrinsik. “Nah yang paling bagus itu merubahnya melalui pendidikan. Oleh karena itu, perlu ada semacam penekanan dalam undang-undang ini untuk bagaimana pendidikan memiliki sumbangan terhadap upaya kita membangun budaya bersih dalam pengelolaan sampah,” tuturnya.

 

Kemudian yang kedua, adalah melalui budaya Represif. Budaya Represif ini menggunakan undang-undang dan memanfaatkan aparat. “Oleh karena itu disiplin dimulai dari aparat itu dalam mengimplementasikan undang-undang kita. Kalau aparatnya saja juga tidak disiplin, masyarakatnya kemudian juga tidak disiplin. Kesimpulannya ialah, kalau pendekatannya represif yang kita gunakan, kita membutuhkan aparat atau pemerintahan yang disiplin memberi contoh kepada masyarakat,” tutup Zainuddin. (gal/sf)

BERITA TERKAIT
Peringatan Legislator Soal IUP untuk Ormas: Tambang Bukan Sekadar Soal Untung
30-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Edison Sitorus, menyoroti revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba)...
Revisi UU Minerba, Demi Kemakmuran Rakyat dan Penambangan Berkelanjutan
25-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Badan Legislasi DPR RI, Edison Sitorus, menyampaikan pandangannya mengenai revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU...
RUU Minerba sebagai Revolusi Ekonomi untuk Masyarakat Bawah
23-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Aqib Ardiansyah menilai filosofi dasar dari penyusunan RUU tentang Perubahan Keempat...
RUU Minerba: Legislator Minta Pandangan PGI dan Ormas soal Keadilan Ekologi
23-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid mengapresiasi masukan yang disampaikan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) terkait...